TLA

MENGEMBALIKAN UMAT ISLAM MENJADI KHAYRU UMMAH DENGAN SYARIAH

Written by Mubarak on 9:30 PM

Kekuatan Berpikir: MENGEMBALIKAN UMAT ISLAM MENJADI KHAYRU UMMAH DENGAN SYARIAH

KHILAFAH DI DEPAN MATA

Written by Mubarak on 9:29 PM

Kekuatan Berpikir: KHILAFAH DI DEPAN MATA

Kekuatan Berpikir: KAPITALISME DI UJUNG TANDUK

Written by Mubarak on 9:27 PM

Kekuatan Berpikir: KAPITALISME DI UJUNG TANDUK

KAPITALISME DI UJUNG TANDUK

Written by Mubarak on 9:24 PM

Kini Kapitalisme sedang menunggu kehancuran dirinya sendiri. Banyak bukti yang menunjukkan hal tersebut. Di antaranya:
Pertama, Kapitalisme melahirkan ketidakadilan (inequality) atau kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat. Tiga belas ribu keluarga terkaya di Amerika saat ini memiliki pendapatan yang sama dengan 20 juta orang penduduk paling miskin. Tiga belas ribu keluarga itu memiliki pendapatan 300 kali lipat dari pendapatan keluarga rata-rata. Di Indonesia, puluhan juta orang berpenghasilan kurang dari satu dollar atau sekitar Rp 9.200 per orang perhari. Tapi tidak sedikit orang yang untuk satu kali makan siangnya saja menghabiskan Rp 150.000.
Kedua, Kapitalisme adalah sistem yang menjajah. Kapitalisme dunia hanya dapat mempertahankan hidupnya lewat eksploitasi yang dilakukan atas Dunia Ketiga. Dunia Ketiga, termasuk Indonesia, dijadikan sebagai daerah pinggiran (periphery) yang sangat bergantung pada, dan dieksploitasi oleh, kekuatan-kekuatan kapitalis negara-negara besar.
Ketiga, Kapitalisme yang secara teoritis memberikan kesempatan sama (equality of opportunity) kepada setiap anggota masyarakat, dalam kenyataannya bersifat diskirminatif, bahkan rasis. Hanya mereka yang dekat kepada pusat kekuasaan saja yang lebih banyak mendapatkan akses informasi, modal, dan kesempatan. Diskriminasi juga berlanjut di bidang hukum. Dengan kekuatan dana yang dimiliki, para pemilik modal mampu membeli hukum. Akhirnya proses hukum tidak berjalan sebagai mana mestinya atas mereka. Lepasnya para konglomerat hitam pengemplang dana ratusan triliun rupiah dana BLBI adalah bukti yang sangat nyata.
Keempat, semboyan Kapitalisme yang berupa “berproduksi untuk dapat berproduksi lebih besar” (to produce, to produce and to produce) menyebabkan keserakahan dan berkembangnya kehidupan yang materialistik. Akibat mementingkan produksi atas segala-galanya itu, kapitalisme pada umumnya merusak ekologi yang seharusnya dilestarikan. Polusi udara, sungai dan lautan, banjir dan longsor, sesungguhnya berasal dari keserakahan kapitalisme yang bernafsu menjalankan produksi tanpa batas.
Kelima, Kapitalisme menciptakan pola hidup konsumeris. Hal ini melahirkan “masyarakat pembosan” (throw-away society). Manusia-manusia dalam masyarakat kapitalis tidak ada yang betah bergaul dengan barang-barangnya dalam tempo relatif lama. Kecenderungan ini juga menghinggapi kehidupan perkawinan mereka dengan gonta ganti pasangan. Hasilnya, di Austria orang bisa berganti pasangan 30 kali dalam setahun. Angka perceraian pun tinggi (throw-away marriage), praktek pelacuran, pornografi dan porno aksi berkembang. Di AS berdasarkan angka statistik nasional, 1,3 perempuan diperkosa setiap menitnya, dan 1.872 perhari —683.280 pertahun (Islam the Choice of Thinking Women). Di Amerika diperkirakan setiap hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dilakukan dengan bayaran uang yang telah disepakati kedua belah pihak.
Keenam, demi kepentingan ekonominya, kekuatan-kekuatan kapitalis selalu bersikap double-standard. Mereka bicara soal penentuan nasib sendiri dan demokrasi, tapi mereka mendukung penguasa diktator seperti Musharraf dan Karimov. Mereka berteriak tentang supremasi hukum dan perdamaian, namun faktanya mereka menjajah, menjarah dan membunuh di mana-mana. Di Irak saja lebih dari 650.000 jiwa dihabisi. Mereka seakan berbuat baik dengan menawarkan pemotongan hutang, tapi mereka menjerat leher dunia dengan IMF dan Bank Dunia. Mereka bicara pemberantasan korupsi, tetapi mereka menggelontorkan uang ratusan juta dollar kepada para penguasa di negeri-negeri Muslim untuk menelorkan undang-undang yang menguntungkan mereka. Mereka berbicara masalah HAM tapi mereka melakukan penyiksaan biadab di Guantanamo, Abu Ghraib, dan penjara-penjara rahasia.
Semua itu menunjukkan, bahwa Kapitalisme di bawah pimpinan AS dan negara-negara Kafir penjajah lainnya, telah kehilangan otoritas moralnya untuk memimpin dunia. Realitas itu pun menggambarkan bahwa peradaban Kapitalisme telah memasuki kemunduran yang permanen. Melihat bukti-bukti kerusakan itu, sudah semestinya kita menghentikan sekarang juga sistem rusak buatan manusia itu. Kita perlu pengganti. Tidak ada solusi alternatif kecuali syariah! Dan syariah itu diterapkan oleh Khilafah, karena Khilafah pula satu-satunya yang mampu menyatukan umat Islam di seluruh dunia.

KHILAFAH DI DEPAN MATA

Written by Mubarak on 9:23 PM

Khilafah sudah ada di depan mata. Mengapa?
Pertama, bangkitnya kesadaran umat secara menyeluruh, bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia; bahwa mereka miskin, lemah dan tidak berdaya, karena mereka tidak bersatu dan terjajah, atau belum merdeka. Karena itu, kesadaran untuk bangkit dan merdeka pun menyeruak di mana-mana. Kapitalisme global telah menjadi musuh bersama umat, bahkan bukan saja umat Islam, tetapi juga seluruh umat manusia.
Kedua, bangkitnya kesadaran umat Islam untuk kembali kepada agamanya. Ini bisa dilihat dari tingginya survei-survei yang dilakukan di negeri kaum Muslim, yang menggambarkan tingginya keinginan mereka untuk menerapkan syariah. Bahkan, mereka juga mendambakan kesatuan dunia Islam dalam satu negara Khilafah. Bukan hanya itu, maraknya syiar dan kegiatan keislaman yang dilakukan oleh seluruh kelompok umat Islam, bukan saja kalangan santri, tetapi juga berbagai kalangan lainnya.
Ketiga, bangkitnya sentimen umat anti penjajah, juga membawa kesadaran baru mereka terhadap para antek dan komprador penjajah yang selama ini menjadi kakitangan mereka. Lebih jauh, juga ditunjukkan dengan ketidakpercayaan umat untuk tidak memilih mereka dalam proses pemilu, yang ditunjukkan dengan tingginya angka golput di hampir seluruh Pilkada.
Pada sisi lain, Allah SWT telah berjanji kepada kita:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (TQS. An-Nur [24]: 55).
Dan, Rasulullah saw. pun bersabda:
«اِنَّ اللهَ زَوَى لِى الاَرْضَ فَرَاَيْتُهَا مَشَارِقَهَا وَ مَغَارِبَهَا وَ سَيَبْلُغُ مُلْكُ اُمَّتِى مَا زُوِيَ لِيْ مِنْهَا»
Sesungguhnya Allah telah memperlihatkan kepadaku bumi ini hingga aku melihat ufuk timur dan ufuk baratnya. Dan kekuasaan umatku akan sampai pada apa yang telah diperlihatkan kepadaku. (HR. Muslim).

MENGEMBALIKAN UMAT ISLAM MENJADI KHAYRU UMMAH DENGAN SYARIAH

Written by Mubarak on 9:21 PM

Umat Islam yang jumlahnya lebih dari 1,2 milyar bagaikan buih, banyak tapi tidak berdaya. Umat Islam juga bagaikan makanan yang dikerubuti dari berbagai penjuru oleh orang-orang lapar. Itulah kenyataan getir di hadapan kita semua. Mengapa itu bisa terjadi?
Pertama, karena penguasa yang mendapatkan amanah untuk memimpin dan mengurusi kaum muslimin di berbagai negeri Islam justru malah memberikan loyalitasnya kepada negara-negara kafir imperialis. Bertahun-tahun keadaan itu terus berlangsung, dan hingga kini umat belum juga mampu menghentikannya. Akibat loyal kepada negara-negara kafir itu, menimbulkan ketergantungan dan bhakan penjajahan. Alih-alih kesejahteraan yang diperoleh, justru nestapa rakyatlah yang ada. Selain itu, secara imaniy, penyerahan loyalitas kepada kum kafir memang hanya akan mendatangkan kenestapaan, penyesalan dan kegagalan.

Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (Yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka Sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
(TQS An Nisaa : 138 – 139)

Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu Keputusan dari sisi-Nya. Maka Karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. (TQS. A; Ma’idah : 52)

Kedua, akibat ketakaburan umat Islam yang ditunjukkan dengan ditinggalkannya syariat Allah SWT dan dicampakkannya keteladanan Rasul. Sikap ini menyebabkan kekuatan, kebesaran, kehormatan dan kemuliaan Islam dan matnya lenyap. Sesungguhnya kehormatan, kewibawaan, kemuliaan serta kekautan Islam hanya mungkin didapat melalui penerapan dan ketundukkan total pada syariat Islam. Allah SWT sudah menegaskan, bahwa al ‘izzah hanyalah ada pada Allah SWT, Rasul dan kaum mukmin.

Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita Telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang Kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada Mengetahui. (TQS. Al Munafiqun : 8)

Berdasarkan hal itu, agar umat Islam di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, segera dapat lepas dari berbagai nestapa, maka marilah terus menerus melakukan takbir di seluruh bagian dari kehidupan, di dalam atau di luar masjid, di dalam atau di luar shalat, di tengah atau di luar ibadah mahdah, pendek kata di setiap saat dan tempat.
Marilah menjauhkan diri dari sikap takabbur, yakni abai terhadap Qur’an dan syariat Allah dan malas memperjuangkannya.
Selain menghindari takabur, harus bertekad pula untuk meningkatkan tasyakur kepada Allah SWT. Tasyakur yang benar adalah ketika kita menggunakan nikmat hidup kita untuk membesarkan asma Allah, menjunjung tinggi syari’atNya dan menyayangi hamba-hamba-Nya.
Kita gunakan nikmat kekuasaan, kekayaan dan pengetahuan untuk sebesar-besarnya mewujudkan kehendak Allah SWT di muka bumi ini.
Bila Anda orang kaya, Anda bertasyakur bila Anda gunakan kekayaan Anda di jalan yang halal saja, Anda serahkan sebagian rizki Anda untuk menolong orang miskin, membayar zakat, membiayai pendidikan dan kesehatan mereka, atau membiayai kegiatan dakwah dan perjuangan Islam.
Bila Anda orang berilmu, Anda bertasyakur jika Anda sebarkan lmu Anda sehingga orang memperoleh manfaat. Memberi petunjuk kepada orang yang bingung dan memberi pengetahuan untuk orang yang bodoh.
Bila Anda orang yang berkuasa, Anda bertasyakur bila Anda menggunakan kekuasaan dengan penuh amanah, melindungi yang lemah, menolak yang dzalim, membasmi yang batil dan menegakkan keadilan dan kebenaran sehingga ketika Anda meninggal, orang menangis karena kehilangan pemimpin yang mendatangkan nikmat buat mereka.
Hanya dengan cara itu saja, kita bisa kembali menjadi umat terbaik yang dikeluarkan untuk seluruh manusia sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT.
Kemudian, secara operasional kiranya ada beberapa hal penting yang harus kita lakukan, antara lain :
1. Terus menerus menumbuhkan kesadaran bahwa Islam adalah jalan hidup yang akan mengeluarkan seluruh manusia dari kegelapan dan segenap kerusakan hidup kepada cahaya dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Maka Islam adalah totalitas, bukan semata syiar-syiar ibadah ritual. Islam meliputi akidah dan syariat yang mengatur seluruh sisi hidup manusia agar tercapai rahmat bagi sekalian alam.
2. Terus-menerus menumbuhkan kesadaran politik Islam dalam tubuh umat bahwa musuh-musuh Islam selalu melakukan tipu daya untuk menghancurkan keagungan Islam dan memperdaya umatnya. Maka harus ada tekad untuk tidak menyerahkan loyalitas kita kepada kaum kafir imperialis.
3. Secara bersama-sama menyatukan barisan kaum muslimin agar tidak mudah terprovokasi dan terpecah belah oleh musuh serta terus menyuarakan penerapan syariat islam melalui jalan damai. Diyakini hanya syariat Islam sajalah yang mampu mewujudkan kesejahteraan bagi semua umat manusia baik muslim maupun non musli
4. Menyatukan negeri-negeri muslim dalam kesatuan Daulah Khilatah Islamiyah serta menyampaikan hidayah lewat dakwah ke seluruh dunia
Jika hal ini bisa dilakukan niscaya kegelapan jahiliyah yang saat ini menyelimuti kehidupan negeri-negeri muslim dalam berbagai bidang kehidupan akan digantikan oleh cahaya Islam yang membawa kebahagiaan.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang Telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (TQS. At Taubah : 32-33)

Mengetahui dan menguasai tentang Konsep Pendidikan Anak

Written by Mubarak on 9:19 PM

Seorang ibu haruslah memiliki wawasan dan keilmuan yang tinggi. Ibu harus terus memperkaya dirinya untuk memahami perkembangan kondisi anaknya (baik aspek fisik, pikir dan nalurinya). Ia juga harus mengetahui konsep pendidikan anak sesuai dengan tahapan perkembangannya dan program-program yang wajib ia jalankan untuk memenuhi seluruh hak-hak anak-anaknya.
Ada beberapa konsep pendidikan yang perlu dipahami oleh ibu dalam mendidik anak-anaknya sesuai dengan tahapan perkembangannya, antara lain :
a. Bahwa setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda sehingga perlakuan atau metode pendekatan yang dipakai untuk masing-masing anak dalam proses pembelajarannya bisa jadi berbeda.
b. Anak akan mengalami perubahan dengan pendidikan yang diberikan dan perubahan yang terjadi pada masing-masing anak tidak sama dan instan tetapi bertahap, maka di sinilah diperlukan kesabaran dan tidak boleh membanding-bandingkan kemampuan anak.
c. Anak usia dini merupakan masa emas, yang akan dengan cepat dapat menyerap informasi. Di sinilah diperlukan memasukkan pengajaran yang Islami sejak dini tanpa anak merasa terbebani (bermain sambil belajar). Dan kemudian berupaya mengkaitkan antara informasi yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain merangsang proses berfikirnya. Semua aspek perkembangan saling berhubungan, sehingga ibu harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, baik fisik, mental, maupun spiritualnya.

About Me

Sponsors